Mengikhlaskan
Semua yang terjadi kali ini sudah berdasarkan garis keputusan Tuhan dan takdir setiap insan
Aku tidak ingin mengatakan bahwa takdir ini adalah takdir terburuk yang pernah ku alami
Tapi ingin kutanyakan, kenapa hanya aku yang sepertinya memiliki takdir tak baik
Sang Maha Kuasa tau benar bagaimana takdir kita akan berjalan di masa depan
Meskipun itu takdir yang baik ataupun takdir yang buruk
Aku sudah terlanjur menjajaki takdir buruk ini
Mungkin bisa kukatakan bahwa ini takdir terburuk yang pernah aku alami seumur hidupku
Aku dijadikan pilihan keduanya
Mungkin memang salahku selalu melihat dari satu arah sudut pandang
Aku menyerah, mulai menghadapi takdir ini dengan sepenuh hatiku
Haruskah aku berhenti?
Aku tak menemukan jawabnya waktu itu
Tapi yang aku tau pasti, aku membangun banyak hal indah dengannya
Merangkai mimpi yang indah satu sama lain
Menertawakan hal yang sama hingga bosan
Membahas hal hal baik dan hal buruk di masa depan
Kelak ingin jadi apa dan kenapa kita melakukan itu
Aku mulai tersadar setelah perjalanan takdir buruk belakangan ini
Aku tidak pernah menjadi bagian dalam hidupnya
Bahkan aku tidak pernah menjadi bagian terbaik dalam dirinya
Aku hanyalah sepenggal kisah sesaat untuknya
Dua tahun lamanya aku bertahan dengan takdir buruk ini
Dua tahun lamanya juga aku menghadapi situasi tersulit dalam hidupku
Banyak hal dan cerita yang kuceritakan pada dirinya
Kuberikan kisah terbaik bagian dalam diriku untuknya
Harusnya aku berhenti waktu itu
Harusnya aku tidak mengejarnya waktu itu
Cukup, harusnya aku diam dititik itu dan tidak pernah melanjutkan perjalanan takdir burukku itu
Dan memang sedari awal aku yang sudah dibuat bergantung kepadanya
Aku yang bergantung akan kebiasaan dia
Aku yang selalu menunggu akan kedatangannya
Semestinya aku sudah sadar dan segera pergi
Tapi takdir berkata lain
Pada akhirnya dia kembali setelah itu
Dia kembali seperti semua tidak terjadi apapun
Dan semua berjalan seperti biasanya
Hingga, tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul dari mulutnya yang mengatakan "jika kita tidak berjodoh dan tidak jadi menikah, apakah mungkin kita tetap bisa berteman?"
Kujawab dengan lantang dan percaya diri, "ga mungkin lah. karna diantara kita pernah ada cinta".
Dan yaa, dia hanya menganggukan kepalanya
Kupikir itu tanda bahwa hanya aku yang dia pilih
Dan dia kembali hanya demi diriku
Ternyata semua hanya omong kosong
Dia kembali hanya untuk memastikan aku masih duduk di kursi cadangan
Betapa bodohnya aku, kursi yang selama ini aku duduki bukanlah kursi pemain utama
Aku hanyalah kursi cadangan
Sungguh ironis dan bodoh sekali aku
Kenapa aku tidak pernah membuka sampul dari kursi itu
Aku hanya percaya padanya bahwa, kursi yang aku jajaki adalah kursi pemain utama
Senaif itu diriku
Aku benci diriku? Jawabannya iyaa
Aku ingin membunuh diriku? Jawabannya sempat terbesit
Aku mungkin akan terlihat baik-baik saja
Tapi tidak waktu itu
Banyak orang yang tau persis bahwa aku memang orang yang terlalu ekspresif
Aku membenci diriku
Aku sangat ingin mengakhiri diriku dan kisah itu
Sampai akhirnya aku tersadar
Aku hanya perlu mengikhlaskannya
Aku hanya perlu merelekannya
Melepaskan semua takdir buruk yang sudah terjadi
Tidak akan ada yang berubah
Walaupun aku mengakhiri hidupku
Aku memang sangat putus asa kala itu
Saat ini kudapati kehidupanku kembali
Kehidupan yang sudah lama aku lupakan
Ku kembalikan semua kunci kebahagiaan hidupku dengan mencintai diriku sepenuhnya
Dan mencintai orang lain seperlunya
Karna apa?
Mencintai diri sendiri dengan sepenuh hati kau akan menemukan jalan terang dan jalan terbaik dalam sukses
Dan mencintai orang lain seperlunya akan menolongmu untuk tidak patah dan putus asa dalam kondisi apapun
Jika dia baik, maka dia akan tinggal lebih lama hingga takdir baik mempersatukan
Tapi jika dia tidak baik, maka takdir baik pun akan datang untuk memisahkan kalian
Apapun caranya, Sang Maha Kuasa akan datang menolongmu
With Love,
EP
Komentar
Posting Komentar